Modul
1.
Latar Belakang
Modul
merupakan salah satu bahan ajar cetak yang bertujuan untuk mencapai suatu
tujuan pendidikan secara efisien dan efektif. Dengan pembelajarn menggunakan
bahan ajar modul, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan irama
belajarnya. Siswa juga dapat mengetahui seberapa jauh tingkat pemahamannya
terhadap materi yang telah disajikan. Penggunaan bahan ajar modul dirasa tepat
untuk pembelajaran individual, jadi siswa dapat belajar meskipun tanpa
didampingi oleh guru. Oleh karena itu, bahan ajar modul ini perlu dikembangkan
agar selalu sesuai dan dapat diterima oleh para siswa serta dapat memudahkan
siswa dalam memperoleh materi pelajaran.
2.
Pengertian Modul
Russel
(dalam Sungkono, 2003) menjelaskan bahwa modul merupakan suatu paket belajar
yang berkenaan dengan suatu unit bahan pelajaran. Dengan menggunakan modul
peserta belajar dapat menyelesaikan bahan belajarnya secara mandiri atau
individual. Dengan menggunakan modul, peserta belajar dapat mengukur dan
mengontrol kemampuan serta intensitas belajarnya. Modul dapat digunakan kapan
saja dan dimana saja. Lama penggunaan modul tidak tertentu, tergantung si
belajar mengelola waktu belajarnya, karena penggunaan modul bersifat fleksibel.
Modul
adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik perhatian
siswa yang mencakup materi, metode, perangkat latihan dan instrumen
evaluasi yang dapat digunakan sebagai perangkat belajar secara mandiri. Agar
siswa tertarik untuk mempelajarinya maka materi modul harus up to date dan kontekstual, disajikan dalam unit-unit
kecil, dilengkapi dengan contoh-contoh, ilustrasi yang jelas dan menarik. (www.gurupembaharu.com).
Sementara itu, Badan Pengembangan Pendidikan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, mengartikan modul sebagai berikut : modul adalah
satu unit program belajr mengajar terkecil yang secara terperinci yang
menggariskan :
a.
Tujuan-tujuan
pembelajaran umum yang akan ditunjang pencapaiannya.
b.
Topik
yang akan dijadikan pangkal proses belajar-mengajar
c.
Tujuan-tujuan
pembelajaran khusus yang akan dicapai oleh siswa
d.
Pokok-pokok
materi yang akan dipelajarai dan diajarkan
e.
Kedudukan
dan fungsi satuan (modul) dalam kesatuan program yang lebih luas
f.
Peranan guru didalam proses
belajar mengajar
g.
Alat-alat
dan sumber yang akan dipakai
h.
Kegiatan-kegiatan
belajar yang harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan
i.
Lembaran-lembaran
kerja yang harus diisi siwa
j.
Program
evaluasi yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses belajar ini
Aplikasi
penggunaan modul sesuai dengan tujuan pembelajarannya yang membuka kesempatan
siswa untuk belajar menurut kecepatan dan cara masing-masing.
2.
Karakteristik Modul
Vembiarto (dalam
Sungkono, 2003) ciri-ciri modul sebagai media utama dalam pembelajaran jarak
jauh ialah:
1.
Bersifat
self-instruction
Pendekatan yang
digunakan dalam pengajaran modul menggunakan pengalaman belajar siswa melalui
berbagai macam penginderaan, melalui pengalaman mana siswa terlibat secara
aktif belajar.
2.
Pengakuan atas
perbedaan-perbedaan individual
Modul pada dasarnya
disususn untuk diselesaikan siswa secara perorangan, oleh karena itu siswa
diberi nkesempatan belajar sesuai irama dan kecepatan masing-masing.
3.
Memuat rumusan
tujuan pembelajaran secara eksplisit
Bagi penyususn
modul, tujuan yang spesifik berguna untuk menentukan media dan kegiatan belajar
yang harus direncanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Bagi guru tujuan itu
berguna untuk memahami isi pelajaran. Bagi siswa berguna untuk menyadarkan
mereka tentang apa yang diharapkan.
4.
Adanya asosiasi,
struktur, dan urutan pengetahuan
Siswa dapat membaca
teks dan melihat diagram-diagram dari buku modulnya. Buku modul dapat disusun
mengikuti struktur pengetahuan secara hirarkis.
5.
Penggunaan berbagai
macam media (multi media)
Dalam belajar
menggunakan modul bisa saja divariasikan dengan media lain seperti radio atau
televisi.
6.
Partisipasi aktif
siswa
Bahan-bahan
pembelajaran yang ada dalam modul tersebut bersifat elf instructional, sehingga
akan terjadi keaktifan belajar yang tinggi.
7.
Adanya
reinfircement langsung terhadap respon siswa.
Siswa mendapatkan
konfirmasi jawaban yang benar dengan cara mencocokkan hasil pekerjaannya dengan
kunci jawaban yang telah disediakan.
8.
Adanya evaluasi
terhadap penguaaan siswa atas hasil belajarnya.
Dari hasil evaluasi
dapat diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah
dipelajarinya.
Karakteristik modul
dapat diketahui dari formatnya yang disusun atas dasar :
1.
Prinsip-prinsip
desian pembelajaran yang berorientasi kepada tujuan ( objective model)
2.
Prinsisp belajar
manidiri
3.
Prinsip belajar
maju berkelanjutan ( continous progress)
4.
Penataan materi
secara modular yang utuh dan lengkap (self contained)
5.
Prinsip rujuk
silang antar modul dalam mata pelajaran
6.
Penilaian belajar
mandiri terhadap kemajuan belajar (self evaluation)
3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Modul
·
Tujuan
penulisan modul:
1.
Memperjelas dan
mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
2.
Mengatasi
keterbatasan waktu, ruang, dan daya gerak indera, baik siswa atau peserta
diklat juga guru dan instruktur.
3.
Dapat digunakan
secara tepat dan bervariasi seperti: meningkatkan motivasi dan gairah belajar
bagi siswa atau peserta diklat, mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya,
memungkinkan murid dapat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya,
memungkinkan siswa atau peserta didik untuk dapat mengukur atau mengevaluasi
sendiri hasil belajarnya. (http://materikulpai.blogspot.com/2011/12/tata-cara-pengembangan-modul-sebagai.html)
·
Manfaat
penulisan modul:
Bagi peserta didik
modul bermanfaat antaralain;
a. peserta didik memiliki
kesempatan melatih diri belajar secara mandiri,
b.belajar menjadi lebih menarik karena dapat dipelajari
diluar kelas dandiluar jam pembelajaran,
c.berkesempatan mengekspresikan cara-cara belajar yang
sesuai dengankemampuan dan minatnya,
d.berkesempatan menguji kemampuan diri sendiri dengan
mengerjakanlatihan yang disajikan dalam modul,
e.mampu membelajarkan diri sendiri,
f.mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
berinteraksilangsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya
Bagi
guru, penyusunan modul bermanfaat karena;
a. mengurangi
ketergantungan terhadap ketersediaan buku teks,
b. memperluas
wawasan karena disusun dengan menggunakan berbagaireferensi,
c. menambah khasanah
pengetahuandan pengalaman dalam menulis bahan ajar,
d. membangunkomunikasi
yang efektif antara dirinya dengan peserta didik karenapembelajaran tidak harus berjalan secara
tatap muka,
e. menambah
angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku danditerbitkan. (http://id.scribd.com/doc/16554502/Mengembangkan-Bahan-Ajar-dengan-Menyusun-Modul)
4.
Langkah-Langkah
Penyusunan Modul
Dalam
sungkono (2003) disebutkan terdapat tiga cara yang dapat dipilih guru dalam
menyusun modul, pertama, guru dapat menulis sendiri modul yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Kedua, guru tidak menulis sendiri, tetapi
memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang telah ada dipasaran untuk
dikemas kembali menjadi modul yang memenuhi karakteristik modul yang baik.
Ketiga, guru mengumpulkan materi-materi, digandakan dan digunakan secara
langsung.
Secara garis besar,
langkah-langkah pengembangan modul terdiri atas : persiapan, pelaksanaan
penulisan, uji coba, revisi, produksi dan distribusi.
5.
Komponen-Komponen
Modul
Komponen-komponen
utama yang ada dalam modul paling tidak terdiri atas : tinjauan mata pelajaran,
pendahuluan, kegiatan belajar latihan, rambu-rambu jawaban latihan, rangkuman,
tes formatif, dan kunci jawaban tes formatif.
6.
Bahasa dalam modul
a)
Gunakan bahasa percakapan, bersahabat, komunikatif
b)
Buat bahasa lisan
dalam bentuk tulisan
c)
Gunakan sapaan akrab yang menyentuh secara pribadi ( Kata ganti )
d)
Pilih kalimat
sederhana, pendek, tidak beranak cucu
e)
Hindari istilah yang sangat asing dan terlalu teknis
f)
Hindari
kalimat pasif dan negatif ganda
g)
Gunakan pertanyaan
retorik
h)
Sesekali bisa
digunakan kalimat santai, humor, ngetrend
i)
Gunakan
bantuan ilustrasi untuk informasi yang abstrak
j)
Berikan
ungkapan pujian, memotivasi
k)
Ciptakan kesan
modul sebagai bahan belajar yang hidup
(http://www.bakharuddin.net/2012/06/pengembangan-bahan-ajar-dan-media.html)
7.
Kemasan Modul
Dalam
kemasan modul terdapat lembar kata pengantar, daftar isi, glosarium, dan daftar
pustaka. Pengemasan modul merupakan langkah terakhir supaya terbentuk suatu
bahan ajar cetak yang lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar